Notifikasi
General

Pemkab Trenggalek Gelar Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi, Lulusan Dapat Dua Sertifikat

Pemkab Trenggalek Gelar Pelatihan Kerja Berbasis Kompetensi, Lulusan Dapat Dua Sertifikat


TGX News – Pemerintah Kabupaten Trenggalek melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) menggelar pelatihan kerja berbasis kompetensi untuk mendorong penurunan angka pengangguran. Kegiatan ini mencakup lima jenis pelatihan dan memberikan dua sertifikat kompetensi kepada tiap lulusan—yakni dari Pemkab Trenggalek dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Lima bidang pelatihan yang dibuka mencakup tata rias, tata busana, tata boga, teknik pengelasan, dan barbershop. Masing-masing bidang diikuti oleh 20 peserta, sehingga total terdapat 100 peserta dalam program ini.

“OPD kami memiliki fungsi untuk menciptakan lapangan kerja dan mengurangi pengangguran. Salah satu jalannya adalah melalui pelatihan kerja berbasis kompetensi,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja, Heri Julianto, Senin (7/7/2025).

Pelatihan ini, menurut Heri, tidak bersifat singkat. Sebagian pelatihan membutuhkan waktu hingga 18 hari untuk menyelesaikan seluruh kurikulumnya. Dalam pelaksanaannya, Pemkab Trenggalek menggandeng sejumlah lembaga pelatihan kerja (LPK) yang telah berpengalaman.

“LPK Sanita menangani pelatihan barbershop dan tata rias. LPK Tatik Modes mengampu pelatihan menjahit, sementara SMK Negeri 2 Trenggalek kami libatkan untuk pelatihan teknik pengelasan karena keterbatasan sarana yang kami miliki,” tambahnya.

Heri menyampaikan, hasil pelatihan sejauh ini menunjukkan 100% kelulusan dengan predikat kompeten. Ia juga optimistis tahun ini tren itu akan berlanjut. Setelah pelatihan, peserta akan dimasukkan dalam grup evaluasi yang memungkinkan instruktur dan pihak dinas memberi pendampingan lanjutan apabila lulusan menghadapi kendala di lapangan kerja.

Yang menjadi nilai lebih, peserta akan mengantongi dua sertifikat sekaligus. Sertifikat BNSP dinilai strategis karena berlaku secara nasional dan bisa menjadi bekal kuat untuk memasuki dunia kerja.

Ke depan, Heri berharap rekomendasi pembentukan UPT Balai Latihan Kerja (BLK) Trenggalek dari pemerintah pusat segera dikabulkan. Saat ini, Trenggalek belum memiliki UPT BLK, sehingga hanya mengandalkan APBD kabupaten yang terbatas untuk penyelenggaraan pelatihan kerja.

“Kalau UPT BLK berdiri, kami bisa mengakses program dari pusat dan provinsi. Minimal, Trenggalek tidak tertinggal terlalu jauh dari kabupaten/kota lain,” ujarnya.

Rencananya, pelatihan kerja berbasis kompetensi ini akan ditutup langsung oleh Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin di Pendopo Manggala Praja Nugraha, Senin (7/7). Dalam kesempatan itu, beberapa peserta akan memamerkan keterampilan yang telah mereka pelajari selama pelatihan (Prokopim/TGX)