Notifikasi
General

Pendidikan Warga Trenggalek 2025 Masih Didominasi Lulusan SD

Pendidikan Trenggalek 2025 didominasi lulusan SD 33,21 persen, melek huruf 96,76 persen, dan lulusan perguruan tinggi hanya 6,49 persen.
Anak-anak SD belajar menulis di papan tulis. TGX/Canva

TGX News - Sebagian besar penduduk berusia 15 tahun ke atas di Kabupaten Trenggalek pada 2025 masih berpendidikan rendah. Data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Statistik Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Trenggalek 2025 mencatat 33,21 persen penduduk menamatkan pendidikan tertinggi setingkat SD, menjadikannya kelompok terbesar dalam struktur pendidikan masyarakat. 

“Susenas Maret 2025 mencatat kemampuan membaca, partisipasi sekolah, serta pendidikan tertinggi penduduk Trenggalek,” tulis BPS dalam laporan tersebut.

Selain dominasi lulusan SD, terdapat 25,56 persen penduduk yang lulus SMP, 22,87 persen SMA/SMK, serta hanya 6,49 persen yang menamatkan perguruan tinggi. Pada saat yang sama, 11,87 persen penduduk usia 15 tahun ke atas tidak memiliki ijazah pendidikan formal. 

Tingkat Melek Huruf Tinggi

Dari sisi kemampuan dasar, tingkat melek huruf penduduk mencapai 96,76 persen untuk huruf Latin, sementara itu hanya 3,24 persen sisanya tidak dilaporkan mampu membaca dan menulis. 

Penduduk di kelompok 40 persen pengeluaran terbawah menunjukkan capaian melek huruf 95,11 persen, lebih rendah dibanding kelompok 20 persen teratas yang mencapai 99,15 persen. 

Pada kelompok usia sekolah, pola partisipasi menunjukkan sebagian besar warga meninggalkan bangku pendidikan sebelum jenjang pendidikan tinggi.

Padan   penduduk usia 5 tahun ke atas, 3,11 persen belum pernah sekolah, 17,23 persen masih sekolah, dan 79,66 persen tidak bersekolah lagi. Untuk kelompok usia 7–23 tahun, 76,47 persen masih bersekolah, sedangkan 23,42 persen tidak bersekolah lagi. Proporsi ini relatif seragam antara laki-laki dan perempuan.

Faktor Ekonomi Jadi Pengaruh

Kesenjangan pendidikan tampak jelas berdasarkan tingkat ekonomi. Pada kelompok 20 persen pengeluaran teratas, lulusan perguruan tinggi mencapai 19,99 persen, jauh lebih besar dibanding kelompok paling bawah yang hanya 1,11 persen. Sementara itu, kelompok termiskin memiliki proporsi penduduk tanpa ijazah tertinggi, yakni 17,58 persen, menandakan keterbatasan akses pendidikan pada kelompok ekonomi rendah. 

Secara umum, data Susenas 2025 menunjukkan struktur pendidikan Trenggalek masih bertumpu pada jenjang dasar. Meskipun tingkat melek huruf relatif tinggi, peningkatan jumlah lulusan pendidikan menengah atas hingga perguruan tinggi berjalan lambat.

Kondisi ini menjadi tantangan pembangunan sumber daya manusia, terutama dalam upaya memperluas akses pendidikan lanjut bagi kelompok ekonomi terbawah serta mendorong pemerataan kualitas pendidikan di seluruh kecamatan.

Highlights
Pendidikan Warga Trenggalek 2025 Masih Didominasi Lulusan SD
Pendidikan Trenggalek 2025 didominasi lulusan SD 33,21 persen, melek huruf 96,76 persen, dan lulusan perguruan tinggi hanya 6,49 persen.