Notifikasi
General

Kasus HIV Trenggalek Tahun 2025 Turun, Tercatat 85 Kasus

Kasus HIV di Trenggalek pada 2025 turun menjadi 85 orang dari 114 kasus pada 2024. Penularan masih didominasi pelanggan pekerja seks.
Kasus HIV Trenggalek Tahun 2025 Turun, Tercatat 85 Kasus
Ilustrasi laboratorium Virus HIV. TGX News

TGX News
- Jumlah Orang dengan HIV (ODHIV) di Kabupaten Trenggalek pada 2025 hingga 20 November tercatat 85 orang. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2024 yang mencapai 114 orang, berdasarkan data Sistem Informasi HIV-AIDS (SIHA). Penurunan ini menunjukkan pengendalian kasus mulai berjalan, meski pola penularan masih perlu diwaspadai.

Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Trenggalek, Sunarto, mengatakan kasus pada 2025 tidak mengalami peningkatan dibanding tahun sebelumnya. 

“Tahun 2024 ada 114 ODHIV, sedangkan tahun 2025 sampai 20 November tercatat 85 orang,” ujarnya, Kamis (27/11/2025). Ia menambahkan, faktor penularan terbanyak berasal dari hubungan seksual berisiko, terutama pelanggan pekerja seks (PS) yang mencapai 24 kasus.

Sebaran usia penderita masih didominasi kelompok usia produktif. Pada 2024, kasus terbanyak berada pada usia 30–39 tahun dan 50–59 tahun masing-masing 26 orang, disusul usia 20–29 tahun sebanyak 25 orang.

Sementara pada 2025, kelompok usia 40–49 tahun menjadi yang tertinggi dengan 26 kasus, diikuti usia 30–39 tahun sebanyak 20 orang. Kondisi ini menunjukkan kelompok usia aktif masih menjadi kelompok paling rentan.

Dari sisi kondisi kesehatan, tingkat keparahan ODHIV bervariasi. Tahun 2024 tercatat 40 pasien stadium 1, 33 stadium 2, 30 stadium 3, dan 2 stadium 4. Adapun pada 2025 terdapat 27 pasien stadium 1, 8 stadium 2, 32 stadium 3, dan 2 stadium 4. 

“Semakin tinggi stadium, kondisi penderita semakin parah,” kata Sunarto.

Untuk menekan penularan, Dinkes PPKB Trenggalek melakukan deteksi dini melalui pemeriksaan HIV pada ibu hamil serta mobil klinik HIV yang menyasar titik rawan seperti kafe dan tempat karaoke. 

Deteksi awal memungkinkan pasien segera mendapat terapi antiretroviral (ARV) sehingga viral load tersupresi dan risiko penularan, termasuk dari ibu ke bayi, dapat ditekan.

“Dengan penemuan dini diharapkan segera diterapi dengan ARV sehingga viral load tersupresi. Ini meminimalkan penularan kepada bayi maupun orang lain,” ujarnya. (RD)

Highlights
Kasus HIV Trenggalek Tahun 2025 Turun, Tercatat 85 Kasus
Kasus HIV di Trenggalek pada 2025 turun menjadi 85 orang dari 114 kasus pada 2024. Penularan masih didominasi pelanggan pekerja seks.