Sekolah Rakyat Siap Hadir di Trenggalek, Mas Ipin Tunjuk Lahan Dekat Pasar Basah
TGX News - Rencana pendirian Sekolah Rakyat di Trenggalek terus dimatangkan. Setelah sempat dirancang di kawasan Dilem Wilis, Kecamatan Bendungan, lokasi pembangunan sekolah gratis untuk anak tidak mampu ini akhirnya dipindahkan ke lahan dekat Pasar Basah Trenggalek, bersebelahan dengan tanah hibah untuk Kejaksaan Negeri.
Perubahan lokasi ini dilakukan lantaran terkendala proses perizinan di kawasan awal. “Sekolah Rakyat nanti bertempat di sebelah pasar basah, berhimpitan kemarin dengan tanah yang kita hibahkan dengan Kejaksaan. Luasnya sekitar 7 hektar,” ujar Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, usai Sidang Paripurna DPRD, Selasa (8/7).
Sembari menunggu pembangunan fisik rampung, Balai Latihan Kerja (BLK) Trenggalek disiapkan sebagai lokasi awal pembelajaran. Gedung BLK yang sebelumnya digunakan oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Perinaker) kini mulai dikosongkan. Untuk sementara, aktivitas Dinas Perinaker akan dialihkan ke aula Dinas Pekerjaan Umum (PU).
Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional dari Presiden RI, Prabowo Subianto. Fokus utamanya adalah membuka akses pendidikan dan keterampilan hidup bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera, khususnya dari kelompok Desil I dan II dalam data kesejahteraan sosial. Harapannya, program ini bisa menjadi langkah nyata memutus rantai kemiskinan.
Mas Ipin menyampaikan, seleksi penerimaan siswa telah dimulai. Nantinya, sistem pembelajaran akan bersifat fleksibel, menyerupai sistem kredit semester. "Masuknya tidak harus di bulan Juni/Juli. Ini sekaligus menjawab masalah putus sekolah. Karena ada anak-anak yang tidak lanjut SMA bukan karena tidak mampu, tapi karena harus bekerja. Nah, Sekolah Rakyat bisa dimasuki kapan saja, asalkan berasal dari keluarga miskin," jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa sekolah-sekolah reguler tidak perlu khawatir kehilangan siswa. “Tidak semua orang bisa masuk Sekolah Rakyat. Hanya yang betul-betul dari Desil I dan II,” tegasnya.
Pemerintah Kabupaten Trenggalek kini fokus menyiapkan lahan agar segera siap bangun. “Kita sudah mulai pengurugan karena sebagian besar masih tanah basah atau sawah,” ungkapnya. Ia juga memastikan bahwa segala proses teknis di daerah akan berjalan paralel sambil menunggu keputusan resmi dari pemerintah pusat terkait pelaksanaan perdana program ini.