Smartphone Bikin Mager? Kecanduan HP Ternyata Bisa Ganggu Mental dan Fisik Anak Muda

TGX News, Insight – Smartphone memang bikin hidup jadi lebih gampang—tinggal geser layar, semua informasi, hiburan, sampai obrolan nongol di genggaman. Tapi di balik semua kemudahan itu, muncul masalah baru: kecanduan. Dan bukan cuma soal ngabisin waktu doang, dampaknya bisa serius banget, mulai dari mental sampai fisik ikut kena.

Dikutip dari laman UNAIR, dari hasil penelitian menunjukkan, penggunaan smartphone yang berlebihan—apalagi sampai ke tahap kecanduan—bisa ganggu aktivitas harian, hubungan sosial, bahkan bikin kesehatan mental dan fisik anjlok (Alageel et al., 2021). Di kalangan remaja dan mahasiswa, masalah ini jadi makin kelihatan. Banyak dari mereka udah masuk zona risiko tinggi kecanduan, dan itu dipengaruhi banget sama faktor sosial dan kebiasaan penggunaan.

Kecanduan HP ternyata punya hubungan kuat sama meningkatnya tingkat stres, kecemasan, bahkan depresi (Lowe-Calverley & Pontes, 2020). Pengguna yang terlalu larut dengan layar sering kali jadi cuek sama dunia nyata—entah lupa waktu tidur, kurang gerak, sampai jarang interaksi langsung sama orang sekitar. Bahkan, ini bisa picu gangguan fisik kayak obesitas, gangguan jantung, dan masalah mental kayak OCD dan ADHD (Nikolic et al., 2023).

Di kampus, terutama mahasiswa kedokteran, penggunaan HP buat sosmed terbukti nyambung ke gejala stres dan depresi ringan hingga sedang (Popescu et al., 2022). Sementara di tingkat anak SD, kebiasaan main HP bisa bikin konsentrasi dan motivasi belajar menurun. Anak-anak yang lebih kecil malah bisa ngalamin isolasi sosial, masalah komunikasi, sampai gangguan penglihatan kalau nggak diawasi (Amin et al., 2024).

Masalah Kecanduan HP di Berbagai Negara

Masalah ini bukan cuma terjadi di satu negara. Di Austria, 38,1% anak muda udah melebihi ambang batas penggunaan smartphone yang sehat. Mereka juga menunjukkan gejala depresi, gangguan makan, bahkan penyalahgunaan alkohol (Abid et al., 2020). Di India Selatan, mahasiswa yang kecanduan HP menunjukkan skor kesepian tinggi meskipun mereka cenderung ekstrovert (Pera, 2020). Hal ini nunjukin kalau hubungan antara penggunaan HP dan kesehatan mental itu kompleks banget.

Penelitian dari AS juga ngasih sinyal bahaya: siswa yang kecanduan HP cenderung punya harga diri rendah, lebih stres, dan nilai akademik yang lebih buruk. Ketabahan mental dan self-esteem disebut jadi faktor penting yang nentuin apakah seseorang bakal kecanduan HP atau nggak (Spiratos & Ratanasiripong, 2023).

Di sisi lain, kualitas tidur juga anjlok kalau HP dipakai terus-terusan, dan ini berhubungan dengan meningkatnya gejala depresi dan kecemasan, walaupun belum tentu berdampak langsung ke nilai akademik (Park & Ryou, 2021). Salah satu alasan utamanya: FOMO alias fear of missing out. Banyak orang ngerasa harus terus online biar nggak “ketinggalan zaman”, padahal ini bisa jadi jebakan kecanduan.

Bukan cuma mental, tubuh juga bisa kena imbas. Menurut Choksi (2021), kecanduan HP juga berdampak negatif ke kebiasaan olahraga. Aktivitas fisik makin jarang, dan ini bisa berujung ke penumpukan lemak dan berkurangnya massa otot. Padahal, gerak badan itu penting banget buat jaga kesehatan secara keseluruhan.

Dengan semua temuan ini, penting banget buat kita mulai sadar dan bijak pakai HP. Penelitian ini sendiri punya tujuan buat mengkaji hubungan antara kecanduan HP dengan kebiasaan olahraga, dari sisi psikologis, sosial, sampai neurobiologis. Harapannya, bisa ditemukan cara-cara efektif buat ngurangin dampak negatif ini dan bantu anak muda lebih sehat—mental dan fisiknya.

Artikel Lainnya