TGX – Siapa sih yang nggak kenal thrifting? Tren beli pakaian bekas ini makin booming di kalangan anak muda. Dengan alasan hemat, ramah lingkungan, dan bisa tampil beda, thrifting jadi solusi kece buat gaya sehari-hari.
Tapi tunggu dulu, di balik keuntungannya, ada bahaya kesehatan yang sering terlupakan.
Risiko Penyakit Kulit
Pakaian bekas bisa jadi rumah bagi bakteri, jamur, atau bahkan parasit kayak tungau. Kalau nggak dicuci bersih, risiko terkena penyakit kulit seperti kudis
(scabies), dermatitis, atau alergi bisa meningkat. Apalagi buat kamu yang punya kulit sensitif, potensi iritasinya makin tinggi!
Media Penyebaran Penyakit Lain
Masalah nggak cuma berhenti di kulit. Pakaian bekas dari sumber yang nggak jelas bisa membawa penyakit seperti TBC atau infeksi bakteri lainnya. Proses
distribusi yang kurang higienis bikin risiko ini makin besar, apalagi kalau pakaian nggak disterilkan sebelum sampai di tangan kamu.
Bahaya Residu Bahan Kimia
Ada juga ancaman dari bahan kimia yang nempel di pakaian bekas. Mulai dari sisa deterjen, pewarna tekstil, sampai bahan pengawet yang dipakai selama
penyimpanan, semuanya bisa berbahaya. Bagi orang yang alergi atau sensitif, ini bisa jadi masalah serius. Paparan jangka panjang bahkan bisa menyebabkan
iritasi kronis atau gangguan hormonal.
Cara Aman Thrifting
Tenang, thrifting nggak harus kamu hindari kok. Yang penting, kamu tahu cara meminimalkan risikonya:
- Cuci bersih: Rendam pakaian di air panas dengan deterjen antibakteri dan tambahkan cairan antiseptik khusus.
- Cek kondisi pakaian: Hindari barang dengan noda mencurigakan, bau nggak sedap, atau kerusakan parah.
- Jangan beli pakaian tertentu: Pakaian dalam dan alas kaki sebaiknya skip aja, karena lebih sulit disterilkan.
Tren thrifting memang solusi keren buat mengurangi limbah dan mendukung lingkungan. Tapi, yuk pastikan kamu tetap sehat dan aman saat menjalaninya.
Pilih toko terpercaya dan selalu utamakan kebersihan. Dengan langkah tepat, kamu bisa tetap gaya tanpa kompromi soal kesehatan!