Prosesi hari jadi diawali dengan kirab pusaka kabupaten dari Desa Kamulan, Kecamatan Durenan dan Desa Karangrejo, Kecamatan Kampak menuju simpang tiga SMPN 5 Trenggalek.
Selanjutnya pusaka dikirab bersama menuju alun-alun dan Pendapa Manggala Praja Nugraha.
Puncak peringatan paling ditunggu adalah rebutan tumpeng agung yang berusia aneka hasil bumi dan jajanan.
Ribuan masyarakat yang hadir langsung menyerbu tumpeng sesaat setelah upacara adat ditutup.
“Alhamdulillah, kegiatan hari ini berjalan lancar. Prosesi diawali dengan jamasan pusaka, ziarah leluhur, doa bersama di malam tirakatan, hingga kirab pusaka pagi ini,” ujar Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin.
Mas Ipin juga berharap tema ‘Pinayungan Kaluhuran’ dapat benar-benar terwujud di Hari Jadi ke-830 ini.
Diharapkan masyarakat Trenggalek dapat hidup dengan keadilan, kemakmuran, ketenteraman, dan serba berkecukupan.
“Semoga kayangan kita tidak gonjang-ganjing, meskipun ada tekanan politik, ekonomi, dan geopolitik di luar sana,” tuturnya penuh harap. (Lia)